Friday, 20 November 2015

PUPUH MASAKUMAMBANG & SINOM

CONTO PUPUH MASKUMAMBANG SARENG SINOM

1. MASKUMAMBANG
Laras : Madenda
*Aduh ibu naha tega ngantun abdi
 teu acan dewasa
 abdi sareng adi adi
 males budi ka salira
*Ibu tangtos sering pisan rengat galih
 Abdi nu bahula
 Ayeuna mung ukur ceurik
 Mun emut dosa harita
2. SINOM
Laras : Madenda
 Mapang balebat ti wetan
 Ngabring leumpang ngagaridig
 Barudak rek sarakola
 Kapireng pating hariring
 Paheula-heula nepi
 Unggal isuk geus ngabaku
 Bari garogonjakan
 Estuning saru ka ati
 sarerea hayang geura dialajar


PUPUH SUNDA

17 Pupuh Sunda (Sekar Ageung, Sekar Alit)



17_pupuh Sunda
Pupuh merupakan karya sastra berbentuk puisi yang termasuk bagian dari sastra Sunda. Pupuh itu terikat oleh patokan (aturan) pupuh berupa guru wilanganguru lagu, dan watekGuru wilangan adalah jumlah engang (suku kata) tiap padalisan (larik/baris). Guru lagu adalah sora panungtung (bunyi vokal akhir) tiap padalisan. Sedangkan watek adalah karakteristik isi pupuh.

Terdapat 17 jenis pupuh yang terbagi ke dalam dua kategori, yaitu: Sekar Ageung (4 jenis pupuh) dan Sekar Alit (13 jenis pupuh). Pupuh sekar ageung dapat dinyanyikan (ditembangkeun) dengan menggunakan lebih dari satu jenis lagu, sedangkan pupuh sekar alit hanya bisa dinyanyikan dengan satu jenis lagu.

Setiap pada (bait) ke-17 jenis memiliki jumlah padalisan yang berbeda, begitu pun dengan patokan pupuh berupa guru wilanganguru lagu, dan watek-nya pun berbeda. Di bawah selengkapnya bisa dilihat perbedaannya:

Sekar Ageung
1. Kinanti
Watek:
Menggambarkan perasaan sedang menanti (nungguan), khawatir (deudeupeun), atau rasa sayang (kanyaah).
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
8-u, 8-i, 8-a, 8-i, 8-a, 8-i

2. Sinom
Watek:
Menggambarkan rasa gembira (gumbira) atau rasa sayang (kadeudeuh).
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
8-a, 8-i, 8-a, 8-i, 7-i, 8-u, 7-a, 8-i, 12-a

3. Asmarandana
Watek:
Menggambarkan rasa asmara (kabirahian), cinta kasih (deudeuh asih), atau rasa sayang (nyaah).
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
8-i, 8-a, 8-é/o, 8-a, 7-a, 8-u, 8-a

4. Dangdanggula
Watek:
Menggambarkan rasa kedamaian (katengtreman), keindahan (kawaasan), keagungan (kaagungan), atau kegembiraan (kagumbiraan).
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
10-i, 10-a, 8-é/o, 7-u, 9-i, 7-a, 6-u, 8-a, 12-i, 7-a


Sekar Alit
5. Pucung
Watek:
Menggambarkan rasa marah (ambek) terhadap diri sendiri, atau benci (keuheul) karena tidak setuju hati.
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
12-u, 6-a, 8-é/o, 12-a

6. Wirangrong
Watek:
Menggambarkan rasa malu (kawiwirangan), malu oleh perilaku sendiri.
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
8-i, 8-o, 8-u, 8-i, 8-a, 8-a

7. Maskumambang
Watek:
Menggambarkan rasa kesedihan (kanalangsaan), sedih dengan sakit hati.
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
12-i, 6-a, 8-i, 8a

8. Ladrang
Watek:
Menggambarkan rasa lelucon (banyol) dengan maksud menyindir (nyindiran)
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
10-i, 4-a (2x), 8-i, 12-a

9. Balakbak
Watek:
Menggambarkan lelucon (heureuy) atau komedi (banyol).
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
15-é, 15é, 15-é

10. Magatru 
Watek:
Menggambarkan rasa sedih, penyesalan (handeueul) oleh perilaku sendiri, atau menasehati (mapatahan).
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
12-u, 8-i, 8-u, 8-i, 8-o

11. Lambang
Watek:
Menggambarkan rasa lelucon (banyol) tetapi banyol yang mengandung hal yang harus dipikirkan.
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
8-a, 8-a, 8-a, 8-a

12. Jurudemung
Watek:
Menggambarkan rasa bingung, susah dengan apa yang harus dilakukan (pilakueun).
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
8-a, 8-i, 8-a, 8-i, 8-a, 8-i

13. Gurisa
Watek:
Menggambarkan orang yang sedang melamun (ngalamun) atau melamun kosong (malaweung)
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
8-a, 8-a, 8-a, 8-a, 8-a, 8-a, 8-a, 8-a

14. Gambuh
Watek:
Menggambarkan rasa sedih (kasedih), susah (kasusah), atau sakit hati (kanyeri).
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
7-u, 10-u, 12-i, 8-u, 8-o

15. Mijil
Watek:
Menggambarkan rasa bersedih (kasedih) tetapi dengan penuh harapan.
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
10-i, 6-o, 10-é, 10-i, 6-i, 6-u

16. Pangkur
Watek:
Menggambarkan rasa marah (ambek) yang tersimpan dalam hati atau menghadapi tugas yang berat.
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
8-a, 11-i, 8-u, 7-a, 12-u, 8-a, 8-i

17. Durma
Watek:
Menggambarkan rasa marah (ambek), besar hati (gedé haté), atau semangat (sumanget)
Guru Wilangan dan Guru Lagu:
12-a, 7-i, 6-a, 7-a, 8-i, 5-a, 7-i

SUMBER :http://archive69blog.blogspot.co.id/2012/04/17-pupuh-sunda-sekar-ageung-sekar-alit.html#.Vk_6xNKqqko